Sabtu, 23 Desember 2017

refreshing sejenak dengan dengan diakhiri berkunjung ke taman wisata BJBR mayangan probolinggo, setelah sebelumnya dewan guru menyelenggarakan NURIN bersholawat kali ini untuk menambah keakraban kekeluargaan keluarga nurul yaqin melakukan perjalanan wisata salah satunya ke taman bjbr ini, kegiatan ini dipenuhi dengan cerita yang asyik dan baik, semoga nurin tetap berkiprah untuk menciptakan generasi yang lebih baik. hehehe gitu ajah.

Isi Acara Tahun Baru Secara lebih Positif

Pembagian waktu merupakan sebuah konsep abstrak yang diciptakan oleh manusia dengan menghitung perputaran bulan dan matahari dari hitungan detik, menit, jam, sampai dengan hitungan milenium yang berdurasi 1000 tahun. Dalam tradisi berbagai agama, waktu tertentu terkait dengan berbagai perayaan dan ritual yang biasanya telah ditetapkan dalam waktu tertentu seperti pelaksanaan puasa dan hari raya Idul Fitri maupun Idul Adha.<> Konsep waktu dalam masyarakat industri dan jasa berguna untuk menghitung produktifitas yang dicapai. Karena itulah, waktu dikatakan sama dengan uang. Dalam perspektif manajemen, rentang waktu digunakan untuk membuat perencanaan, pelaksanaan sampai dengan evaluasi serta target yang ingin dicapai. 

Umat Islam memiliki kalender Hijriyah yang didasarkan pada perputaran bulan untuk menentukan pelaksanaan berbagai peribadatannya. Sementara itu, Indonesia menggunakan kalender Gregorian atau Masehi yang berakar dari tradisi Barat untuk menentukan berbagai aktifitas kegiatan pemerintahan resmi. Karena itu, di Indonesia terdapat dua kali peringatan tahun baru, yaitu 1 Muharram dan 1 Januari. Dua-duanya merupakan hari libur nasional. 

Masyarakat menyikapi dua peringatan ini dengan cara yang jauh berbeda. Tahun baru Hijriyah diperingati dengan menggelar berbagai pawai keagamaan, dzikir, atau doa bersama sementara peringatan tahun baru Masehi selalu identik dengan hal-hal yang sifatnya hura-hura. Meskipun pada awalnya peringatan tahun baru 1 Januari juga terkait dengan sebuah tradisi keagamaan di Barat, tetapi kini di Indonesia dan banyak tempat lain di dunia, peringatan ini telah mengalami sekulerisasi. Bahkan, telah banyak melanggar nilai-nilai agama secara umum seperti pesta mabuk-mabukan atau indikasi meluasnya seks bebas pada malam tahun baru itu. 

Sekalipun awalnya peringatan tahun baru Masehi hanya diperingati terbatas di perkotaan atau kalangan tertentu, kini gaung peringatan tahun baru 1 Januari semakin meluas ke seluruh penjuru negeri dengan kampanye besar-besaran oleh industri hiburan terutama melalui stasiun TV. Sesungguhnya para pemilik modal berusaha mengkapitalisasi berbagai perayaan, baik yang sifatnya keagamaan atau nonkeagamaan untuk mereguk keuntungan. Dalam perayaan Lebaran, mereka berusaha menjual segala sesuatu yang terkait Lebaran.  Dalam perayaan tahun baru, mereka juga berusaha menjual kemeriahannya. Sayangnya banyak yang kegiatan yang dijual ini tidak sesuai dengan nilai-nilai moral dan keagamaan. Bagi banyak pengusaha, yang paling penting adalah keuntungan. Di luar itu, bukan urusan mereka. 

Kelompok bisnis dan industri tertentu berusaha memanfaatkan momentum peringatan tahun baru ini untuk memaksimalkan keuntungan. Industri minuman keras dengan berbagai cara mengajak masyarakat untuk menikmati tahun baru dengan mabuk-mabukan sebagai bentuk ekspresi kemeriahan. Industri hiburan mengajak masyarakat berbondong-bondong ke lokasi tertentu, tentu dengan membayar uang, untuk menikmati hiburan selama liburan. 

Fenomena dan tantangan ini sesungguhnya bukan hanya terkait dengan Muslim tetapi juga terkait dengan ajaran agama lain. Ajaran moral dan agama samawi melarang adanya perzinaan dan mabuk-mabukan atau hura-hura secara berlebihan. Inilah yang menjadi keprihatinan para ulama. peringatan tahun baru menjadi sarana untuk melakukan muhasabah atau introspeksi diri. Bahwa hari ini harus lebih baik dari kemarin dan hari esok harus lebih baik dari hari ini. Kalau tidak, kita akan merugi. Memasukkan nilai yang positif dalam peringatan Tahun Baru tentu juga bisa dilakukan. peringatan tahun baru ini dilaksanakan dengan sederhana atau berkumpul dengan keluarga. 

Menjadi tugas para ulama dan pemimpin masyarakat agar perayaan tahun baru tersebut berjalan secara positif dan Indonesia sebagai masyarakat yang mayoritas Muslim tentu harus memasukkan nilai-nilai keislaman dalam peringatan tersebut. 

Upaya memasukkan nilai keislaman ini bukanlah hal yang aneh dalam sejarah perkembangan Islam di Nusantara. Tradisi non-Muslim seperti mengirim sesajen diubah menjadi tahlilan. Suku Jawa menyebut sembahyang untuk menyebut aktifitas shalat. Semuanya berlangsung mulus tanpa menimbulkan gejolak dan hasilnya adalah Islam menjadi agama mayoritas di Indonesia. 

Kamis, 31 Maret 2016

kemenag jember

Siapa sangka Madrasah Pinggiran dikota jember ini yang masih mendapat nilai akreditasi B, dapat mengungguli diantara madrasah setingkat tsanawiyah baik negeri maupun swasta, pasalnya salah satu muridnya dapat memberikan bak wangi kasturi bagi nama almamternya, bagaimana tidak si Rasyid murid MTs nurul yaqin ini mampu menjuarai nomor wahid sains bahasa inggris dalam kompetisi sains madrasah (KSM) madrasah tsanawiyah se-kab. jember yang dilaksanakan di mtsn3 jember daerah tanggul tepatnya. sungguh diluar dugaan..

tak khayal publikpun mengacungkan jempol atas keberhasilan yang telah diraih ini terbukti dari banyaknya like di salah satu sosmed dimana info kemenangan itu dibagikan. begitupula tak luput pula dari teman teman satu kelasnya yang berebut nimbrung foto bareng menjunjung piala dari KSM itu. begitupula dari dari jajaran guru yang saling memberikan selamat dan do'a barokah baginya dan tak luput pula kepala madrasahnya, sampai sampai saat pengumuman disampaikan tidak ada yang berani mengambilnya hehe ... bukan karena takut tapi karena sudah ditinggal pulang oleh pemenangnya alias kepalanyapun kagak ada ditempat itu karena gak nyangka akan meraih juara satu, meskipun sebelum KSM digelar sianak ini sudah dites beberapa kali soal soal tak lebih dari 3 soal yang keliru.. dan terbukti ketika tim juri yang diwakili dari perguruan tinggi universitas negeri jember menemukan hal yang sama, hasilnya perfect cuma dua soal yang keliru.

tak sendiri KSM yang diikuti oleh 880 peserta dari tsanawiyah se-kab. jember ini juga telah meraih 10 besar diantaranya yang akan dijaring ulang pada tingkat jawa timur mewakili pada taraf nasional antara lain sesuai seperti yang ada pada pengumuman panitia dalam gambar ini :

 barokah guru guru yang telah ikhlas mendampingi dan berkompeten pula khususnya pada guru yang bersangkutan dalam hal ini bahasa inggris datang dari daerah garama maduris, lembaga yang ada dipinggiran ini mampu bersaing, terbukti pada dua tahun sebelumnya madrasah ini pula dalam ajang KSM sudah meraih harapan 1 atau nomor empat pada mapel pendidikan agama islam (PAI) dan juara 8 pada mapel ilmu pengetahuan alam (IPA)

prestasi lainnya juga yang sempat mencengangkan ternyata pada tahun sebelumnya juga tepatnya tahun 2015 Madrasah ini sempat meraih juara II Pramuka se-karisidenan besuki alias empat kabupaten (Jember-Bandowoso-Situbondo-Banyuwangi)
walah walah ternyata di pingir belum tentu minggir ya..........
gedung megah belum tentu wah juga ya.............. he.

semoga manfaat. amin
by : tams

Minggu, 15 April 2012

Madrasah Tsanawiyah pinggiran


Dalam rangka turut serta mencerdaskan kehidupan bangsa dan demi adanya peningkatan mutu kesadaran masyarakat dalam berperan dan ambil bagian dalam pengembangan dunia pendidikan anak khususnya wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun, serta berkembangnya dunia informasi di era reformasi yang masih sarat dengan segala permasalahannya untuk mengantarkan bangsa dan negara ke arah suasana yang lebih maju, sungguh sangat mutlak dibutuhkan adanya layanan peningkatan mutu pendidikan masyarakat.
            Layanan dan peningkatan mutu pendidikan masyarakat yang dimaksud disini adalah pendidikan yang mampu melahirkan generasi dengan kemampuan dalam dunia pengetahuan seimbang dengan keimanan dan ketagwaan kepada Allah SWT.
            Di sisi lain berbagai permasalahan masyarakat, khususnya pedesaaan seperti kemiskinan, kebodohan, rendahnya tingkat pendidikan, banyaknya anak-anak Drop-Out sekolah, banyaknya kasus pernikahan usia dini serta rendahnya mutu kesehatan, adalah fenomena yang mencerminkan betapa rendahnya kwalitas hidup masyarakat kita. Realitas tersebut merupakan persolan sebagian besar penduduk didesa klungkung dan sekitarnya.
            Berangkat dari permasalahan tersebut, segenap tokoh masyarakat LPM, BPD, Pemerintah Desa, Para guru ngaji, Pengurus ranting NU Klungkung serta MWC sukorambi pada tahun 2003 dimulai dari perintisan kegiatan belajar mengajar pendidikan MTs diklungkung dengan bergabung ke MTs Sunan Ampel Sukorambi(sebagai kelas jauh). Pada tahun 2009/2010 ini peserta didik yang dibina adalah sebanyak 53 anak.
            Sebagai salah satu alternatif program pendidikan yang insya Allah diyakini akan mengurangi bahkan menyelesaikan permasalahan tersebut yakni dengan pendekatan pendidikan. Guna mengupayakan peningkatan bidang pendidikan tersebut, dengan wadah Yayasan Bintang Sembilan Nahdlatul Ulama (YPBS NU) sukorambi yang didirikan sejak tahun 2004 pengelola berupaya merintis kegiatan pendidikan Madrasah Tsanawiyah yang telah berjalan sejak tahun 2003 bekerjasama dengan MTs SUNAN AMPEL sukorambi, pada tahun pelajaran 2009/2010 direncanakan akan berdiri sendiri dengan nama MTs “NURUL YAQIN” klungkung.

A.    Visi dan Misi
                  MTs. NURUL YAQIN mempunyai visi : Membentuk kepribadian peserta didik yang berakhlaqul karimah, Memiliki kekuatan iman dan taqwa serta berpengetahuan yang luas yang seimbang antara pengetahuan agama dan pengetahuan umum.
                  Guna mewujudkan visi tersebut, misi MTs. NURUL YAQIN dirumuskan sebagai berikut :
1.      Menyelenggarakan pendidikan yang akademis, religius dan mandiri.
2.      Menyelenggarakan pendidikan yang efektif dan kondusif dalam bidang pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia.
3.      Menerapakan menejemen yang transparan dengan berazazkan kekeluargaan dan saling percaya dalam mengembangkan lembaga kedepan.
4.      Mengadakan pembinaan keagamaan secara kontinu sehingga menghasiulkan siswa yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT,berahlaqul karimah , berpengetahuan luas dan seimbang.